Teman Shafwah, Kamu Harus Tahu! 4 Amalan Dahsyat di Bulan Muharram
Teman Shafwah, alhamdulillah kita telah dipertemukan kembali dengan bulan yang mulia yaitu bulan Muharram, pembuka tahun baru Hijriyah. Tapi, ini bukan sekadar “tahun baru”. Ini waktu yang tepat untuk berhijrah, memperbarui niat, dan mengisi hari-hari dengan amalan terbaik. Bulan Muharram telah datang satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah dalam Al-Qur’an. Bulan ini bukan sekadar penanda awal tahun Hijriyah, tapi juga saat terbaik untuk memperbaiki diri, mendekat kepada Allah, dan menyiapkan langkah hijrah yang nyata.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram."
(HR. Muslim)
Penyebutan “bulan Allah” menunjukkan kemuliaan yang tak biasa. Maka, inilah momen emas untuk memulai lembaran baru dengan amal terbaik. Yuk, mulai tahun ini dengan langkah kecil penuh makna.
1. Puasa Sunnah di Bulan Muharram
Teman Shafwah tahu nggak? Rasulullah ﷺ menyebut Muharram sebagai "bulan Allah". Rasulullah ﷺ menyebutnya sebagai bulan Allah "Syahrullah al-Muharram" yang menunjukkan kemuliaan tersendiri. Dalam hadits shahih, beliau bersabda:
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah: Muharram.” (HR. Muslim)
Berpuasa di bulan ini bukan hanya soal menahan lapar, tetapi latihan kesabaran, penyucian jiwa, dan bentuk penghambaan sejati. Setiap tegukan air yang ditahan, setiap detik lapar yang kita rasakan, menjadi saksi cinta kepada Allah.
Ada tiga jenis puasa yang sangat dianjurkan:
- Puasa Asyura (10 Muharram): Hari penuh keberkahan, di mana Allah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Rasulullah ﷺ pun berpuasa sebagai bentuk rasa syukur, dan beliau menganjurkan umatnya untuk melakukannya juga.
“Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
- Puasa Tasu’a (9 Muharram): Untuk membedakan umat Islam dari Yahudi, Nabi Muhammad ﷺ juga menganjurkan berpuasa sehari sebelumnya, agar tidak menyerupai mereka yang hanya berpuasa di tanggal 10 saja.
- Puasa di hari-hari lainnya dalam Muharram: Karena keutamaannya yang luar biasa, siapa pun yang mampu memperbanyak puasa di bulan ini akan mendapatkan banyak pahala, insyaAllah.
Nah teman Shafwah, Ini kesempatan emas. Mumpung tahun baru dimulai, mari kuatkan tekad. Puasa sunnah bukan hanya menambah pahala, tapi juga melembutkan hati, membersihkan dosa, dan menjauhkan diri dari kebiasaan buruk yang tak kita sadari selama ini.
2. Perbanyak Dzikir dan Doa
Selain berpuasa, memperbanyak dzikir di bulan Muharram juga termasuk amalan utama loh teman shafwah. Dzikir adalah pengingat hati yang lelah, penyejuk jiwa yang gelisah, dan perisai dari godaan syaitan.
Kita bisa mengisi hari-hari awal tahun ini dengan bacaan-bacaan ringan tapi penuh makna, seperti:
- “Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar.”
- “Astaghfirullah wa atubu ilaih.”
- “Hasbiyallahu la ilaha illa huwa ‘alaihi tawakkaltu.”
Jangan lupa juga untuk membaca doa awal tahun, sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah. Kita bukan hanya berharap tahun ini lebih baik, tapi benar-benar memohon agar Allah memudahkan langkah-langkah teman shafwah menuju perbaikan.
Dzikir bukan hanya rutinitas, tapi juga investasi hati. Semakin kita membiasakan lisan berzikir, semakin bersih hati kita dari penyakit-penyakit batin seperti iri, sombong, atau cinta dunia berlebihan.
3. Muhasabah dan Perencanaan Amal
Tahun baru adalah momen yang pas untuk muhasabah merenungi hidup yang telah dilalui. Kita tanya pada diri sendiri:
- Apakah tahun lalu sudah kita isi dengan amal terbaik?
- Berapa banyak waktu yang terbuang untuk hal yang tak bermanfaat?
- Apakah shalat kita makin khusyuk atau malah makin cepat?
- Seberapa jauh hati kita dari Al-Qur’an?
Teman Shafwah, Muharram ini momen tepat untuk muhasabah mengkaji ulang hidup kita. Dan setelah itu, kita susun rencana amal:
- Ingin rutin puasa Senin-Kamis?
- Mau nabung untuk berangkat umrah tahun ini?
- Ingin lebih sering sedekah diam-diam?
- Mau perbaiki komunikasi dengan keluarga?
Tuliskan! Buat nyata. Karena amal-amal besar dimulai dari niat yang ditata rapi dan konsisten dijalani.
Rencana ini bukan untuk sekadar ditulis, tapi jadi pedoman yang akan menuntun langkah kita selama 1447 H. Muhasabah dan perencanaan bukan soal mengatur waktu, tapi menata hati agar lebih dekat dengan ridha-Nya.
4. Mempererat Silaturahmi dan Bersedekah
Teman Shafwah, Muharram juga saat yang indah untuk mempererat kembali tali silaturahmi. Mungkin selama ini kita sibuk, terlalu banyak urusan dunia hingga lupa menyapa keluarga, sahabat, atau bahkan tetangga. Awal tahun ini, coba kirim pesan ke mereka, ajak ngopi bareng, atau sekadar menanyakan kabar. Hubungan yang baik adalah sumber keberkahan.
Sedekah pun jangan ditunda. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta. Bahkan di bulan-bulan haram seperti Muharram, amal baik dilipatgandakan pahalanya.
Tak perlu menunggu kaya. Mulailah dengan yang kecil: traktir teman makan siang, transfer 10 ribu ke yatim, atau masukkan uang ke kotak amal. Allah tak menilai jumlah, tapi keikhlasan dan kesungguhan.
Sedekah bukan hanya untuk mereka yang membutuhkan, tapi juga sebagai cara membersihkan harta, melapangkan rezeki, dan menolak bala. Jika awal tahun dibuka dengan memberi, insyaAllah sepanjang tahun kita akan dipenuhi keberkahan yang tak terduga.
Bulan Muharram bukan hanya awal kalender baru, tapi peluang baru untuk tumbuh sebagai pribadi muslim yang lebih baik. Jangan biarkan bulan ini berlalu tanpa makna. Isilah dengan amal terbaik yang mendekatkan kita kepada Allah dan membuka pintu-pintu keberkahan untuk tahun-tahun berikutnya.
Semoga Allah menerima amal-amal teman shafwah dan menjadikan tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Aamiin.