Teman Shafwah, Ini loh Nikmatnya Umroh Saat Sepi dan Panas di Tanah Suci!
Tidak semua perjalanan umroh itu sama. Ada yang ramai, penuh suara, penuh jadwal, penuh manusia. Ada juga yang hening. Panas. Tapi justru begitu terasadi hati.
Teman Shafwah, bayangkan deh kamu tiba di pelataran Masjidil Haram. Langit Makkah cerah tanpa awan. Matahari menggantung tinggi, dan udara kering terasa menyentuh kulit. Tapi lihatlah sekelilingmu tidak ramai, Tidak padat dan Tidak penuh kerumunan. Langkahmu ringan, tidak terburu. Kau bisa mengarahkan wajah ke Ka’bah dan menatapnya lama-lama tanpa terdorong siapa-siapa.
Inilah suasana umroh di bulan-bulan musim panas, seperti Juli hingga November, yang bertepatan dengan bulan-bulan Hijriah seperti Muharram, Safar, dan Rabiul Awal. Saat sebagian besar orang memilih menunda karena cuaca panas, justru di waktu inilah Tanah Suci membuka ruang hening bagi mereka yang benar-benar datang karena cinta, bukan hanya karena musim.
Suhu udara bisa mencapai 40 hingga 45 derajat. Tapi justru dalam terik itulah, terasa ujian yang menyaring niat. Umroh bukan hanya tentang tempat dan ritual. Ia juga tentang perjalanan hati. Ketika tubuh diuji oleh panas, justru jiwa menjadi lebih jujur dalam berserah.
Suasana Masjidil Haram di musim ini sangat berbeda. Tidak perlu berebut tempat di saf terdepan. Tidak perlu menunggu lama untuk masuk Raudhah di Masjid Nabawi. Bahkan ziarah pun terasa seperti perjalanan pribadi yang sunyi. Kau bisa berdiri lama-lama di depan makam Rasulullah ﷺ, membaca shalawat tanpa dikejar waktu.
Umroh di musim panas ini mungkin tidak "ideal" menurut banyak orang. Tapi justru karena itulah, ia jadi lebih bermakna. Tidak ada rombongan besar, tidak ada keramaian yang menyita fokus. Hanya ada kau dan Allah. Langkah demi langkah menuju tempat yang kamu rindukan.
Teman Shafwah, kami percaya, tidak semua orang datang ke Tanah Suci di waktu yang ramai. Sebagian justru memilih datang di saat sepi, karena mereka tahu di kesunyian itu ada kesempatan untuk benar-benar mendengar suara hati. Untuk menangis tanpa terdistraksi. Untuk berdoa tanpa tergesa.
Dan yang lebih indah lagi, bulan-bulan seperti Muharram dan Rabiul Awal memiliki nilai spiritual yang tinggi. Muharram adalah bulan mulia salah satu dari empat bulan haram yang disebut dalam Al-Qur’an. Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Rasulullah ﷺ. Jadi, meski tidak ramai, bukan berarti tidak istimewa. Justru di sanalah kekhusyukan lebih terasa.
Shafwah Holidays siap mendampingi Teman Shafwah yang ingin merasakan ibadah umroh di luar keramaian, jauh dari hiruk-pikuk, tapi penuh dengan ketenangan, kenyamanan, dan pendampingan yang hangat. Karena setiap perjalanan ibadah harus dimulai dengan niat yang tulus, dan dijalani dengan hati yang lapang.
“Sepi bukan berarti sendiri. Kadang, Allah menjauhkan kita dari keramaian agar kita bisa lebih dekat kepada-Nya.”
Kalau hatimu rindu dan ingin berangkat di waktu yang tak banyak dipilih orang lain kami siap menjemput niat baikmu.
Jadi, teman Shafwah kapan kamu mau berangkat?